Kamis, 18 April 2019

prinsip desain gereja Katedral Samarinda




ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR DALAM BANGUNAN GEREJA KATEDRAL SAMARINDA

                                                                               

Disusun Oleh:
Eva Novita Pararak 181110017312025

FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR
UNTAG 1945 SAMARINDA
2019



BAB I
PENDAHULUAN
          
A. Latar Belakang
Pada umumnya arsitektur gaya Gothik dipahami sebagai satu warisan budaya yang Pembangunan gedung Gereja Katedral yang baru di Keuskupan Agung Samarinda, resmi dimulai Kamis (14/9/2017) hari ini. Gedung tiga lantai ini dibangun dengan luas bangunan utama 10.974,42 meter persegi dan luas rencana bangunan 5.399,76 meter persegi.
Kepada tribunkaltim.co, RD Moses Komela Avan, Pastor Paroki Katedral yang juga Penanggung Jawab Pembangunan menjelaskan, Gereja Katedral yang akan dibangun rencananya dalam satu kesatuan yakni Gereja Katedral dan Pastoran Paroki Katedral.
Khusus basement atau lantai I difungsikan untuk parkir kendaraan, pos jaga, rumah genset, dan toilet umum. Lantai II merupakan ruang ibadah. Di level ini pula akan dibangun Gua Maria, ruang Adorasi, ruang Sakristi, ruang Misdinar, ruang Pengakuan dan toilet. Sedangkan lantai III atau balkon juga merupakan tempat ibadah dan juga ruang kontrol sound system.
Gedung gereja ini berkapasitas 1.914 tempat duduk. "Namun pada perayaan hari raya, basement dapat digunakan sehingga semua umat dapat berhimpun. Jadi total kapasitas kurang lebih 3.000 tempat duduk," ujar Pastor Moses. Pembangunan gedung Gereja Katedral yang baru di Keuskupan Agung Samarinda, resmi dimulai Kamis (14/9/2017) hari ini. Gedung tiga lantai ini dibangun dengan luas bangunan utama 10.974,42 meter persegi dan luas rencana bangunan 5.399,76 meter persegi.telah eksis sejak hampir 500 tahun lalu.. Gaya arsitektur Gotik muncul pada abad pertengahan. Gaya ini berevolusi dari arsitektur Romanesque dan pada akhirnya diteruskan oleh arsitektur Renaissance. Arsitektur Gotik sering ditemukan di katedral dan gereja-gereja Eropa. Pada masa itu gereja Katolik memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Uskup-uskup banyak yang ditunjuk menjadi tuan tanah.a rsitektur  kontemporer  adalah  arsitektur  yang mengambiL bentuk suatu bangunan monumental yang pada masanya dikenal sebagai arsitektur kontemporer.
Bagian depan gereja dibuat megah dan besar dengan tujuan untuk memberikan kesan besarnya kekuatan Tuhan dan orang-orang yang menyembahnya. Bangunan tinggi dan menjulang ke langit menggambarkan aspirasi yang tinggi dan harapan untuk mencapai surga. , Gereja Katedral ini bergaya arsitektur Gothic Kontemporer Inkulturatif. Gothic yakni salah satu arsitektur klasik Gereja Katolik abad pertengahan tengah-akhir yang mewakili sifat universalitas dari gereja Katolik. Kontemporer yakni adaptasi perkembangan arsitektur kontemporer atau modern.


B.Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian dari arsitektur gotik ?
2.     Apa sajaciri-ciri bangunan arsitektur gothic pada bangunan ini
3.     apa saja elemen-elemen yang terdapat pada bangunan ini?

C.Tujuan
Tujuannya untuk memperkenalkan lebih jauh lagi apa saja  elemen-elemen dalam bangunan gereja katedral ini. Untuk mengetahui jenis dan material dari bangunan arsitektur GoticKontemporer.
D.      Manfaat
Untuk menambah pengetahuan, bagi para pembaca, tentang elemen-elemen dalam sebuah bangunan  dan juga untuk mengetahui prinsip dari sebuah bangunan yang di dirikan
A.Pengertian Arsitektur Gotik

Arsitektur Gothik adalah gaya arsitektur yang berkembang selama periode Abad Pertengahan. Gaya ini berevolusi dari arsitektur Romanesque dan diteruskan oleh arsitektur Renaissance. Arsitektur Gothik berasal dari abad ke-12 sampai abad ke-16 di Perancis, sehingga arsitektur Gothic dikenal selama periode sebagai “Gaya Perancis” (Opus Francigenum).
Arsitektur Gothik dikenal diterapkan pada sebagian besar bangunan katedral, biara dan paroki gereja-gereja di Eropa. Pada perkembangannya gaya Gothik juga diterapkan pada arsitektur bangunan kastil, istana, balai kota, balai serikat, universitas terkemuka dan sampai sejauh kurang dan rumah pribadi. Gaya bangunan berarsitektur gothik yang memiliki karakter kuat dan mampu menarik emosi tersebut dianggap sebagai karya seni yang tak ternilai dan tercatat dengan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.

B.Ciri-ciri Bangunan Arsitektur Gothic pada Gereja Katedral Samarinda
·        Pointed Arch (Busur Lancip)
Pointed Arch adalah pertemuan dua pilar yang membentuk lengkung berujung lancip. Yang menjadi ciri khas Arsitektur Gothik
·        Clustered Columns (Kolom yang berkelompok) Clustered
Column adalah pilar-pilar (atau kolom) yang tampak seperti pilar-pilar kecil yang mengelompok menjadi satu.
·        Rib Vaults (Kubah Berusuk)
Rib Vaults (Kubah Berusuk) Ciri khas bangunan gotik yang juga tak ada di jenis bangunan lain adalah bagian atap. Dari dalam gereja, bagian langit-langitnya tampak seperti disokong oleh beberapa rusuk melengkung yang bertemu pada satu titik di tengah. Inilah yang disebut Rib Vaults. 


·        Tracery
Tracery adalah hiasan berukir yang biasanya terdapat pada jendela dan bergaya khas Gothik. 

·        Buttress
Buttress adalah dinding penopang (atau pilar) yang tampak menonjol ke luar. Adanya banyak buttress pada dinding bagian luar ini membuat bangunan gotik seperti tersusun atas garis-garis vertikal dari kejauhan. Kesan ini juga membuatnya tampak terlihat lebih tinggi.     
·        Flying Buttressess
Flying Buttressess adalah buttress yang terpisah di luar bangunan dan dihubungkan dengan bangunan utama oleh sebuah lengkungan. Fungsi Flying Buttressess ini tadi untuk membantu menopang beban berat dari dinding dan atap bangunan.
·        Jendela Kaca Patri (Stained glass)
Jendela Kaca Patri (Stained glass) adalah bagian yang wajib dan menjadi ciri khas di bangunan Gothik. Jendela kaca patri dibuat berwarna-warni sehingga terlihat sangat indah. Selain itu, jendela kaca patri ini juga membentuk gambar tertentu mulai Tuhan, Para Kudus dan Malaikat, ada juga yang menceritakan kisah sejarah atau diaroma dalam kitab suci. Contohnya kaca patri di katedral Chartes




C.      Prinsip dan Elemen-elemen yang Ada pada  Bangunan Katedral Samarinda
Prinsip kesatuan (unity) adalah gabungan semua elemen yang ada serta saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lain sehingga menghasilkan komposisi yang padu dan serasi. Suatu ruangan dianggap sebagai kesatuan yang harmonis dapat dicapai dengan menerapkan gabungan dari beberapa unsure desain seperti: 1) Garis; 2) Bentuk; 3) Bidang; 4) Ruang; 5) Cahaya, dan; 6) Pola. Jika ada salah satu bagian dari unsur-unsur ini penataannya kurang tepat maka akan terjadi kesalahan, mempengaruhi estetika dan nilai (kualitas) suatu desain.
Kesatuan elemen seperti patung, seni lukis dan relief menjadi bagian penting dalam arsitektur gaya gotik (Eropa) yang menekankan pada kepatuhan, kejelasan dan kejernihan dari pemikiran tentang semangat dari martabat, ketenteraman, kesederhanaan, keseimbangan, proporsi suatu susunan, kontruksi/ struktur (Yulianto, 20013: 520). Kesatuan pada arsitektur, ornamen yaitu: 1) Pondasi dan lantai sebagai kaki (Bhur Loka); 2) Kontruksi Vertikal (tiang dan dinding) sebagai badan (Bwah Loka),dan; 3) Atap sebagai kepala (Swah Loka). Perpaduan gaya interior ini terlihat pada arsitektur dan ruang utamanya yang bergaya gotik ( Eropa) dengan bahan lantai marmer dan dinding batu palimanan putih namun dikombinasi menggunakan
Bangunan Gereja Katedral Samarinda merupakan salah satu objek yang menarik untuk diteliti karena adanya perpaduan arsitektur (akulturasi) budaya Barat dan budaya Timur yaitu, gaya gotik dan gaya arsitektur. Sesuai dengan konsili Vatican II yang menyebutkan bahwa bangunan Gereja sebaiknya menggunakan pola bangunan setempat serta Gereja harus dapat menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Hal itu sesuai dengan sifat Gereja yang informatif dan komunikatif artinya Gereja harus dapat menginformasikan jati dirinya dan harus dapat juga berkomunikasi dengan lingkungannya. Konsep arsitektur Gereja Katedral Samarinda berbasis pada vertikalism, susunan dan keseimbangan yang sempurna, elegan dan mewah namun tetap sesuai dengan arsitektur local Samarinda. Tulisan ini bermaksud meneliti bagaimana prinsip kesatuan dan warna pada elemen lantai, dinding, plafon dan ornamen/ ragam hias di Gereja Katedral Samarinda yang bergaya gotik. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Mende
sain dengan
keseimbangan cenderung dirasakan keterkaitan bersama, kelihatan bersatu, dan
perasaan harmonis.
-
S
imetris: yaitu terkesan resmi atau formal (sama dalam ukuran, bentuk,
bangun dan letak dari bagian
-
bagian atau obyek
-
obyek yang akan disusun di
se
belah kiri dan kanan garis suatu sumbu khayal


1. TITIK
Bangunan dari katedral ini memiiki titik  di Rose Window
2. GARIS
Elemen linear vertical.
Terdapat pada Kolom, Tiang, Menara dll.
Elemen linear Horizontal.
Contohnyan : denah.
3. BIDANG
Bidang adalah Sebuah garis yang diteruskan kearah yang berbeda dari arah asalnya . sebuah bidang memiliki panjang dan lebar tapi tidak memiliki tinggi.

4. RUANG
Pembentuk ruang terdapat pada kursi dan benda ruangan dalam gereja



5. BENTUK
Bentuk adalah Karakteristik pengenal volume yang utama. Bentuk juga adalah cirri utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini ditentukan oleh volume, wujud, dan hubungan antara bidang – bidang yang menggambarkan batas – batas. Secara konseptual volume mempunyai 3 dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi.

6. TEKSTUR
Tekstur adalah Gambaran mengenai sifat permukaan suatu benda yang dapat menimbulkan kesan – kesan tertentu seperti kasar, halus licin, mengkilat dan buram.

7. WARNA
Warna yang dipakai dibangunan ini sangat baik karena enak dipandang olh mata serta sesuai prinsipyang di gunakannnya

.




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
 Arsitektur gothic diciptakan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan teknis bangunan, namun lebih sebagai karya seni yang dipengaruhi aspek filosofis dan religious yang berkembang pada masa itu. Bentuk dan desain yang rumit memiliki dasar filosofis yang tidak mudah dipahami orang awam. Karenanya studi tentang arsitektur gothic memerlukan pendekatan yang komprehensif dari semua aspek.
Pesan dan Saran
Dari penulisan yang telah kami buat jika masih memiliki bayak kekurangan mohon di maafkan.Dan untuk memberikan saran sebagai berikut: Untuk para pembaca : marilah kita menciptakan inovasi-inovasi baru yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain, dan juga kembangkanlah makalah ini agar dapat menjadi kesempurnaan








Tidak ada komentar:

Posting Komentar