ELEMEN-ELEMEN ARSITEKTUR DALAM BANGUNAN GEREJA KATEDRAL SAMARINDA
Disusun Oleh:
Eva Novita
Pararak 181110017312025
FAKULTAS
TEKNIK ARSITEKTUR
UNTAG
1945 SAMARINDA
2019
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada umumnya arsitektur gaya Gothik dipahami sebagai
satu warisan budaya yang Pembangunan gedung Gereja Katedral yang baru di
Keuskupan Agung Samarinda, resmi dimulai Kamis (14/9/2017) hari ini. Gedung
tiga lantai ini dibangun dengan luas bangunan utama 10.974,42 meter persegi dan
luas rencana bangunan 5.399,76 meter persegi.
Kepada tribunkaltim.co, RD Moses Komela Avan, Pastor
Paroki Katedral yang juga Penanggung Jawab Pembangunan menjelaskan, Gereja
Katedral yang akan dibangun rencananya dalam satu kesatuan yakni Gereja
Katedral dan Pastoran Paroki Katedral.
Khusus basement atau lantai I difungsikan untuk
parkir kendaraan, pos jaga, rumah genset, dan toilet umum. Lantai II merupakan
ruang ibadah. Di level ini pula akan dibangun Gua Maria, ruang Adorasi, ruang
Sakristi, ruang Misdinar, ruang Pengakuan dan toilet. Sedangkan lantai III atau
balkon juga merupakan tempat ibadah dan juga ruang kontrol sound system.
Gedung gereja ini berkapasitas
1.914 tempat duduk. "Namun pada perayaan hari raya, basement dapat
digunakan sehingga semua umat dapat berhimpun. Jadi total kapasitas kurang
lebih 3.000 tempat duduk," ujar Pastor Moses. Pembangunan gedung Gereja
Katedral yang baru di Keuskupan Agung Samarinda, resmi dimulai Kamis
(14/9/2017) hari ini. Gedung tiga lantai ini dibangun dengan luas bangunan
utama 10.974,42 meter persegi dan luas rencana bangunan 5.399,76 meter
persegi.telah eksis sejak hampir 500 tahun lalu.. Gaya arsitektur Gotik muncul
pada abad pertengahan. Gaya ini berevolusi dari arsitektur Romanesque dan pada
akhirnya diteruskan oleh arsitektur Renaissance. Arsitektur Gotik sering
ditemukan di katedral dan gereja-gereja Eropa. Pada masa itu gereja Katolik
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Uskup-uskup banyak yang
ditunjuk menjadi tuan tanah.a rsitektur
kontemporer adalah arsitektur
yang mengambiL bentuk suatu bangunan monumental yang pada masanya
dikenal sebagai arsitektur kontemporer.
Bagian depan gereja dibuat megah dan besar dengan
tujuan untuk memberikan kesan besarnya kekuatan Tuhan dan orang-orang yang
menyembahnya. Bangunan tinggi dan menjulang ke langit menggambarkan aspirasi
yang tinggi dan harapan untuk mencapai surga. , Gereja Katedral ini bergaya arsitektur
Gothic Kontemporer Inkulturatif. Gothic yakni salah satu arsitektur klasik
Gereja Katolik abad pertengahan tengah-akhir yang mewakili sifat universalitas
dari gereja Katolik. Kontemporer yakni adaptasi perkembangan arsitektur
kontemporer atau modern.
B.Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari arsitektur gotik ?
2. Apa
sajaciri-ciri bangunan arsitektur gothic pada bangunan ini
3. apa
saja elemen-elemen yang terdapat pada bangunan ini?
C.Tujuan
Tujuannya untuk memperkenalkan lebih jauh lagi apa
saja elemen-elemen dalam bangunan gereja
katedral ini. Untuk mengetahui jenis dan material dari bangunan arsitektur
GoticKontemporer.
D. Manfaat
Untuk
menambah pengetahuan, bagi para pembaca, tentang elemen-elemen dalam sebuah
bangunan dan juga untuk mengetahui
prinsip dari sebuah bangunan yang di dirikan
A.Pengertian
Arsitektur Gotik
Arsitektur
Gothik adalah gaya arsitektur yang berkembang selama periode Abad Pertengahan.
Gaya ini berevolusi dari arsitektur Romanesque dan diteruskan oleh arsitektur
Renaissance. Arsitektur Gothik berasal dari abad ke-12 sampai abad ke-16 di
Perancis, sehingga arsitektur Gothic dikenal selama periode sebagai “Gaya
Perancis” (Opus Francigenum).
Arsitektur Gothik dikenal
diterapkan pada sebagian besar bangunan katedral, biara dan paroki
gereja-gereja di Eropa. Pada perkembangannya gaya Gothik juga diterapkan pada
arsitektur bangunan kastil, istana, balai kota, balai serikat, universitas
terkemuka dan sampai sejauh kurang dan rumah pribadi. Gaya bangunan
berarsitektur gothik yang memiliki karakter kuat dan mampu menarik emosi
tersebut dianggap sebagai karya seni yang tak ternilai dan tercatat dengan
UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.
·
Pointed
Arch (Busur Lancip)
Pointed Arch adalah pertemuan dua pilar yang membentuk lengkung berujung lancip. Yang menjadi ciri khas Arsitektur Gothik
Pointed Arch adalah pertemuan dua pilar yang membentuk lengkung berujung lancip. Yang menjadi ciri khas Arsitektur Gothik
·
Clustered
Columns (Kolom yang berkelompok) Clustered
Column adalah
pilar-pilar (atau kolom) yang tampak seperti pilar-pilar kecil yang mengelompok
menjadi satu.
·
Rib
Vaults (Kubah Berusuk)
Rib
Vaults (Kubah Berusuk) Ciri khas bangunan gotik yang juga tak ada di jenis
bangunan lain adalah bagian atap. Dari dalam gereja, bagian langit-langitnya
tampak seperti disokong oleh beberapa rusuk melengkung yang bertemu pada satu
titik di tengah. Inilah yang disebut Rib Vaults.
·
Tracery
Tracery adalah hiasan berukir yang biasanya terdapat pada
jendela dan bergaya khas Gothik.
·
Buttress
Buttress adalah dinding penopang (atau pilar) yang tampak
menonjol ke luar. Adanya banyak buttress pada dinding bagian luar ini membuat
bangunan gotik seperti tersusun atas garis-garis vertikal dari kejauhan. Kesan
ini juga membuatnya tampak terlihat lebih tinggi.
·
Flying
Buttressess
Flying Buttressess adalah buttress yang terpisah di luar
bangunan dan dihubungkan dengan bangunan utama oleh sebuah lengkungan. Fungsi
Flying Buttressess ini tadi untuk
membantu menopang beban berat dari dinding dan atap bangunan.
·
Jendela Kaca Patri (Stained glass)
Jendela Kaca Patri (Stained glass) adalah bagian yang
wajib dan menjadi ciri khas di bangunan Gothik. Jendela kaca patri dibuat
berwarna-warni sehingga terlihat sangat indah. Selain itu, jendela kaca patri
ini juga membentuk gambar tertentu mulai Tuhan, Para Kudus dan Malaikat, ada
juga yang menceritakan kisah sejarah atau diaroma dalam kitab suci.
Contohnya kaca patri di katedral Chartes
C.
Prinsip dan Elemen-elemen yang Ada
pada Bangunan Katedral Samarinda
Prinsip kesatuan (unity) adalah gabungan semua
elemen yang ada serta saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang
lain sehingga menghasilkan komposisi yang padu dan serasi. Suatu ruangan
dianggap sebagai kesatuan yang harmonis dapat dicapai dengan menerapkan
gabungan dari beberapa unsure desain seperti: 1) Garis; 2) Bentuk; 3) Bidang;
4) Ruang; 5) Cahaya, dan; 6) Pola. Jika ada salah satu bagian dari unsur-unsur
ini penataannya kurang tepat maka akan terjadi kesalahan, mempengaruhi estetika
dan nilai (kualitas) suatu desain.
Kesatuan elemen seperti patung, seni lukis dan
relief menjadi bagian penting dalam arsitektur gaya gotik (Eropa) yang
menekankan pada kepatuhan, kejelasan dan kejernihan dari pemikiran tentang
semangat dari martabat, ketenteraman, kesederhanaan, keseimbangan, proporsi
suatu susunan, kontruksi/ struktur (Yulianto, 20013: 520). Kesatuan pada
arsitektur, ornamen yaitu: 1) Pondasi dan lantai sebagai kaki (Bhur Loka); 2)
Kontruksi Vertikal (tiang dan dinding) sebagai badan (Bwah Loka),dan; 3) Atap
sebagai kepala (Swah Loka). Perpaduan gaya interior ini terlihat pada
arsitektur dan ruang utamanya yang bergaya gotik ( Eropa) dengan bahan lantai
marmer dan dinding batu palimanan putih namun dikombinasi menggunakan
Bangunan Gereja Katedral Samarinda merupakan salah
satu objek yang menarik untuk diteliti karena adanya perpaduan arsitektur
(akulturasi) budaya Barat dan budaya Timur yaitu, gaya gotik dan gaya
arsitektur. Sesuai dengan konsili Vatican II yang menyebutkan bahwa bangunan
Gereja sebaiknya menggunakan pola bangunan setempat serta Gereja harus dapat
menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Hal itu sesuai dengan sifat Gereja
yang informatif dan komunikatif artinya Gereja harus dapat menginformasikan
jati dirinya dan harus dapat juga berkomunikasi dengan lingkungannya. Konsep
arsitektur Gereja Katedral Samarinda berbasis pada vertikalism, susunan dan
keseimbangan yang sempurna, elegan dan mewah namun tetap sesuai dengan
arsitektur local Samarinda. Tulisan ini bermaksud meneliti bagaimana prinsip
kesatuan dan warna pada elemen lantai, dinding, plafon dan ornamen/ ragam hias
di Gereja Katedral Samarinda yang bergaya gotik. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan adalah kesamaan
distribusi dalam bobot. Mende
sain dengan
keseimbangan cenderung dirasakan
keterkaitan bersama, kelihatan bersatu, dan
perasaan harmonis.
-
S
imetris: yaitu terkesan resmi atau
formal (sama dalam ukuran, bentuk,
bangun dan letak dari bagian
-
bagian atau obyek
-
obyek yang akan disusun di
se
belah kiri dan kanan garis suatu
sumbu khayal
1.
TITIK
Bangunan dari katedral ini memiiki titik di Rose Window
2.
GARIS
Elemen linear vertical.
Terdapat pada Kolom, Tiang, Menara dll.
Elemen linear Horizontal.
Contohnyan : denah.
3.
BIDANG
Bidang adalah Sebuah garis yang diteruskan kearah
yang berbeda dari arah asalnya . sebuah bidang memiliki panjang dan lebar tapi
tidak memiliki tinggi.
4.
RUANG
Pembentuk ruang terdapat pada kursi dan benda
ruangan dalam gereja
5.
BENTUK
Bentuk adalah Karakteristik pengenal volume yang
utama. Bentuk juga adalah cirri utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini
ditentukan oleh volume, wujud, dan hubungan antara bidang – bidang yang
menggambarkan batas – batas. Secara konseptual volume mempunyai 3 dimensi yaitu
panjang, lebar dan tinggi.
6.
TEKSTUR
Tekstur adalah Gambaran mengenai sifat permukaan
suatu benda yang dapat menimbulkan kesan – kesan tertentu seperti kasar, halus
licin, mengkilat dan buram.
7.
WARNA
Warna yang dipakai dibangunan ini sangat baik karena
enak dipandang olh mata serta sesuai prinsipyang di gunakannnya
.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Arsitektur
gothic diciptakan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan teknis bangunan, namun
lebih sebagai karya seni yang dipengaruhi aspek filosofis dan religious yang
berkembang pada masa itu. Bentuk dan desain yang rumit memiliki dasar filosofis
yang tidak mudah dipahami orang awam. Karenanya studi tentang arsitektur gothic
memerlukan pendekatan yang komprehensif dari semua aspek.
Pesan
dan Saran
Dari penulisan yang telah kami buat jika masih
memiliki bayak kekurangan mohon di maafkan.Dan untuk memberikan saran sebagai
berikut: Untuk para pembaca : marilah kita menciptakan inovasi-inovasi baru
yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain, dan juga kembangkanlah makalah
ini agar dapat menjadi kesempurnaan
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar